Mari kita simak sebuah cara developer bekerjasama dengan BANK yang
telah diuraiakan oleh seorang yang telah berkecimpung di dunia perumahan
ini, Kerjasama dengan Bank menjadi semacam momok untuk para pemula.
Karena dalam syarat administratif bank kata “berpengalaman 2 tahun” atau
“laporan keuangan 2 tahun” sering kali muncul. Meski sudah sering di
sampaikan bahwa jangan takut sama Bank, yang penting bisa jualan, bank
pasti buka peluang juga.
Tapi
okelah kalo begitu. Mungkin sobat-sobat saya yang pemula masih
agak-agak takut karena tidak tau step by step urutan kerjasama dengan
bank. Note, ini hanya untuk pemula yang bekerja di bidang developer
properti.
Pertama-tama, Anda harus punya lokasi yang akan
dikembangkan. Syukur-syukur sudah ada penjualan. Ini mempermudah
negosiasi kerjasama. Kalau gak punya lokasi, boro-boro diajak kerjasama.
Bisa ngopi bareng sama Account Officernya aja udah lumayan.
Siapkan data-data sebagai berikut :
Surat Permohonan Kerjasama, bukan surat permohonan ijin tidak masuk kantor dari dokter ya.
Proposal
proyek yang berisi executive summary, kelayakan proyek, rab bangunan,
material promosi seperti brosur, contoh iklan koran dll, peta lokasi,
data penjualan, data spesifikasi, daftar harga. Bukan proposal
permintaan dana pembangunan fasilitas sosial ya.
Legalitas perusahaan seperti akta perusahaan, bukannya akta kelahiran. siup, tdp, npwp.
Legalitas proyek seperti perijinan, copy sertifikat, copy PBB.
Data-data
di atas dibendel dan diperbanyak paling tidak 4 bendel. 1 untuk kepala
cabang, 1 untuk kepala bagian kredit, 1 untuk prosesor kredit, 1 untuk
administrasi. Untuk berkas ke kepala cabang, usahakan berwarna. Biar
lebih makyus. Hey, we must stealing the show, right?!
Nah kalau semua berkas sudah terkumpul. ACT NOW!
Datanglah ke bank yang dituju. Sekali lagi bank, bukan tempat pembuangan sampah.
Kalau
jam kerja, gak perlu ketuk pintu karena biasanya ada satpam yang jaga.
Kalau di luar jam kerja, ngapain ngurusin kerjasama bank? Kecuali udah
janjian
Sampaikan bendel tadi ke masing-masing meja.
Sempatkan ngobrol dengan masing-masing person. Tak kenal maka ta’aruf
bukan?! Untuk bisa mendekatkan diri dengannya. Makin deket, dijamin
makin mulus tuh proposal!
Setelah itu, pulanglah. Karena Anda bukan pegawai di sana, Anda dilarang menginap!!!
Tunggu
1-2 hari untuk datang lagi ke bank tersebut. Cari alasan kenapa Anda
datang ke bank lagi. Bikin obrolan santai tanpa harus menyinggung
masalah proposal yang Anda sampaikan lalu.
Tips biar bisa ngobrol
santai adalah tanyakan minat dia dan biarkan dia bercerita tentang
minatnya itu. Syukur-syukur minatnya sama. Obrolan bisa jadi gayeng.
Kalau
gak sama gimana? Besok lagi kalau datang, pasti Anda sudah mencari
informasi dari internet atau media apapun tentang minat dia.
Setelah kunjungan kedua, ya pulang lagi. Jangan menginap!
Kunjungan
ketiga, sama alasannya dengan kunjungan kedua. Namun tanyakan progres
proposal Anda. Apakah ada yang kurang? Catat apa yang kurang. Pastikan
Anda siapkan 1-2 hari kemudian. Nah, dapat alasan untuk datang lagi ke
bank bukan?!
Ulangi terus kunjungan-kunjungan. Berikan senyum
kepada satpam, front office, office boy, teller dan usahakan akrab
dengan mereka pula. Jadikan Anda bukan orang asing bagi mereka.
Terakhir,
jangan lupa negosiasi spiritual. Baca di bagian lain dari blog ini.
Sejago-jagonya nego, hanya Allah sebaik-baiknya Sang Penolong.
sumber : milis: yukbisnisproperti
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar